source: India Today Group

Berita peretasan komputer-komputer yang terhubung dengan jaringan internet dan mengenkripsi semua data penting di dalamnya tentu sudah kamu ketahui. Ya, virus bernama ransomware wannacry ini memang sudah mencuri perhatian publik sejak minggu lalu. Salah satu rumah sakit di Jakarta pun sudah terkena imbasnya hingga data penting di dalam komputer terkunci sempurna. Wah, virus ini cukup menyeramkan juga ya, rupanya! Yang lebih mengkhawatirkan, virus ini masuk melalui internet kabel atau jaringan wifi untuk meretas data penting di dalamnya.

Ransomware wannacry awalnya bermula dari tool milik badan intelejen Amerika Serikat yang bernama EternalBlue. Tool ini diretas oleh sekelompok hacker yang menamakan diri sebagai Shadow Broker lalu digunakan untuk mendapatkan keuntungan dengan cara yang tak semestinya. Dulunya, EternalBlue ini sering digunakan oleh pihak intelejen untuk mengontrol komputer secara remote. Virus ini kemudian menyebar cepat, mengenkripsi data penting dalam komputer, dan menyerang sistem Windows.

Microsoft sebagai pemilik sistem operasi yang rentan diretas oleh ransomware wannacry ini kemudian diserang oleh banyak pihak. Pihaknya pun membuat klarifikasi dalam hal ini. Pada dasarnya, mereka mengkritik intelejen Amerika Serikat yang kebobolan dan membiarkan tool penting mereka diretas hacker. Microsoft juga mengatakan bahwa mereka telah menyadari celah keamanan ini dan telah membuat patch baru untuk mengatasinya. Hanya saja, banyak pengguna yang enggan menggunakan update terbaru dari Microsoft ini dan memilih mengabaikannya. Akibatnya, virus ransomware wannacry ini menyerang komputer mereka karena keamanannya tidak berlapis.

Microsoft juga mengatakan pihaknya memiliki ahli keamanan cyber yang cukup mumpuni dan cepat tanggap dalam kasus-kasus seperti ini.

Hingga saat ini, jika virus tersebut sudah telanjur menjangkiti komputer kita, maka tak ada lagi yang bisa dilakukan selain membayarkan sejumlah uang yang diminta oleh hacker. Untuk mencegahnya, bisa download patch terbaru dari Microsoft di tautan berikut dan melakukan tindakan pencegahan lainnya seperti yang sudah disiarkan oleh Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (Id-SIRTII). Semoga membantu dan selamat mencoba 😀

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *