Dengan munculnya film prequel Habibie Ainun, kita diingatkan lagi akan film Habibie Ainun Pertama yang diberi judul Habibie & Ainun. Film pertama ini mengisahkan kisah cinta Pak Habibie dan Ibu Ainun yang sangat menginspirasi dan menyentuh hati. Tidak bisa dipungkiri bahwa film ini merupakan film yang bagus banget apalagi film ini berdasarkan truth story. Namun bagi kamu dan kamu yang sudah nonton, pasti aware akan beberapa hal aneh / janggal di beberapa scene film spektakuler ini, seperti:

Gery Chocolatos

Gery Chocolatos sangat sering muncul di dalam beberapa scene cerita Habibie & Ainun. Contohnya sebagai hadiah dari Pak Ilham pada Pak Habibie, cemilan di meja makan, cemilan di meja kerja Pak Habibie dan lainnya. Sepertinya Pak Habibie dalam film ini sangat doyan sama Gery Chocolatos. Ya, gak salah sih cuma masalahnya adalah settingan waktu film ini tahun 1962 -1999 (tahun terakhir masa jabatan Pak Habibie sebagai presiden). Ehm maksudnya? Berdasarkan Wikipedia, merk cemilan Gery baru pertama kali diluncurkan oleh GarudaFood Group pada tahun 2001. Dan produk pertamanya adalah Gery Saluut bukan Gery Chocolatos. Jadinya aneh kan? Cemilan dari masa depan muncul di film dengan settingan 90-an.

Kosmetik Wardah

Apakah pada sadar bahwa di meja rias dan saat Ibu Ainun dirias untuk acara pembukaan bank, terlihat ada komestik lokal yang kita kenal sekarang. Coba tebak apa? Jika pada menembak Wardah, berarti betul. Ini salah satu produk masa depan yang dimunculkan di dalam film Habibie & Ainun dengan setting waktu 90-an. Eh napa? Berdasarkan informasi di Facebook Official Wadah, merek ini baru didirikan pada tahun 2006. Jadi kelihatan banget produk ini dimasukan tidak sesuai dengan settingan waktu film.

GTO dan E-tol

Pernah lihat scene mobil pak Habibie memasuki tol memalui gerbang GTO & E-tol? Dan pembayarannya menggunakan kartu E-tol Indomaret? ini udah pasti salah settingan waktu pada film Habibie & Ainun. GTO dan E-tol baru diluncurkan pada tahun 2009. Ini bisa dicek keberannya dari web Bank Mandiri selaku salah satu peluncur kartu E-tol, Jasamarga atau artikel online lainnya. Dengan settingan tahun 90-an, seharusnya tidak ada GTO dan E-tol pada saat itu.

Selain 3 hal di atas, masih banyak loh produk-produk yang tidak sesuai settingan waktu 90-an namun tetap ditampilkan seperti kemasan Sirup cap Pohon Pinang dan penggunaan Fresh Care. Sebenarnya sayang sih, soalnya tipe seseorang saat menonton film itu kan berbeda-beda. Ada yang cuek dengan masalah ini dan lebih mementingkan jalan cerita, namun ada juga yang menganggap beberapa hal aneh ini penting dan membuatnya kecewa dengan keseluruhan isi film.

Meskipun begitu, jangan memutuskan tidak menonton film ini karena alur ceritanya sangat bagus. Bagi yang sudah nonton, jangan lupa untuk menonton prequelnya, Rudy Habibie. –hm-

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *